SISTEM INFORMASI PSIKOLOGI
a. Definisi sistem
Lani Sidharta (1995), sistem adalah himpunan
dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai
tujuan-tujuan yang sama.
Murdick (1991), suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk
kumpulan atau procedure-prosedure/bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu
tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang
pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi
dan/atau barang.
Widjajanto (2001), sistem adalah sesuatu yang memiliki
bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui
tiga tahapan yaitu input, proses, dan output.
Dari definisi-definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa sistem adalah sesuatu bagian atau kumpulan-kumpulan untuk
menghasilkan informasi dengan tahapan input, proses, dan output.
b. Definisi informasi
Informasi menurut Jogiyanto (1999), informasi dapat
didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian –
kejadian (event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Bodnar (2000), informasi adalah data yang diolah sehingga dapat
dijadikan dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.
Gordon (1991), informasi adalah data yang telah diolah menjadi
bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan
saat ini atau masa depan.
Dari definisi-definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa informasi adalah hasil data yang diolah untuk
pengambilan keputusan.
2. Pengertian
sistem informasi psikologi
➽ Sistem informasi
Turban, McLean, dan Wetherbe (1999), sistem informasi yang
merupakan fungsi mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menganalisis, dan
menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
Bodnar dan HopWood (1993), sistem informasi adalah perangkat lunak
dan lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk
informasi yang berguna.
Alter (1992), sistem informasi adalah kombinasi antara prosedvur
kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan dalam sebuah perusahaan.
Dari definisi-definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah proses pembentukan data untuk
dijadikan informasi.
Hubungan psikologi dengan sistem informasi erat dengan sistem
informasi sumber daya manusia. Sistem informasi sumber daya manusia merupakan
suatu bentuk interseksi atau pertemuan antara bidang ilmu manajemen.
➽ Psikogi
Psikologi (dari bahasa yunani kuno: psyche : jiwa dan logos :
kata) dalam arti bebas psikologi adalah ilmu yang mengerti tentang jiwa /
mental. Psikologi tidak bisa digunakan jiwa karena sifatnya yang abstrak,
melainkan psikologi pada manifestasi dan ekspresi dari jiwa / mental itu dengan
tingkah laku dan proses atau kegiatannya, sehingga psikologi dapat menjadi ilmu
pengetahuan yang bermanfaat tingkah laku dan proses mental ( Prabowo &
Riyanti, 1999).
Menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia
dalam lingkungan dengan lingkungannya.
Menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang memanfaatkan tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia
baik selaku individu maupun kelompok, dalam lingkungan dengan lingkungan.
Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang sedang
dikerjakan, duduk, berjalan dan lain sebagainya, tingkah laku terbuka,
berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Dari definisi-definisi diatas
dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu tentang jiwa yang membahas
tentang tingkah laku, proses mental, dll.
Secara umum, bisa disimpulkan sistem informasi psikologi adalah
sebuah sistem yang digunakan untuk informasi. Penggunaan sistem informasi dalam
psikologi karena banyak hal dalam dunia psikologi yang masih bisa dikelola
seperti penggunaan tes psikologi secara virtual, penggunaan teknologi
eye-tracking dan yang terbaru adalah realitas virtual yang memungkinkan
seseorang untuk mengurangi gangguan psikologis seperti ADHD, PTSD (Post
Traumatic Stress Disorder), dan beragam fobia. Contoh nyatanya tes - tes psikologi
yang dulu diberikan secara manual sudah bisa dikomputerisasi seperti
Papikostik, hal ini merupakan kerjasama antar bidang ilmu komputer dan
psikologi yang pada akhirnya bermanfaat untuk peningkatan kualitas tes
psikologi itu sendiri.
3. Arsitektur
Komputer
Menurut Alfatta (2007), arsitektur komputer juga dapat
didefinisikan dan dikategorikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara
interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah
komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.
Arsitektur komputer memberikan berbagai atribut pada sistem komputer yang
dibutuhkan oleh seorang perancang perangkat lunak untuk membangun suatu
program. Menurut Suryadi (1994), arsitektur komputer adalah desain komputer
yang mencakup perangkat, komponen hardware, dan organisasi atau susunan
sistemnya. Menurut Syafrizal (2005), arsitektur komputer adalah konsep
perencanaan dan struktur kerja dasar dari suatu sistem komputer.
4. Struktur
Kognisi Manusia
Piaget (1896) struktur kognitif merupakan bagian mental yang
dibangun seseorang dengan mengambil informasi dari lingkungan dan
menginterpretasi, mereorganisasi, dan mentransformasikannya. Struktur kognitif
seseorang tidak lain adalah organisasi pengetahuan faktual yang dihasilkan dari
lingkungan. Struktur kognitif yang terbentuk dari informasi lingkungan sebagai suatu
stimulus dari lingkungan yang selalu berubah, maka struktur kognitif atau
pengetahuan pun akan terus berkembang.
Chaplin (2002) mengatakan bahwa kognisi adalah konsep umum
yang mencakup semua bentuk mengenal, termasuk di dalamnya, melihat, memperhatikan,
memberikan, menyangka, suara, perkiraan, penilaian dan menilai.
Drever (Solihin, 2012) adalah kognisi adalah istilah umum yang
mencakup segenap model pengertian, persepsi, imajinasi, makna penangkapan,
penilaian, dan pidana.
Dari definisi-definisi diatas bisa disimpulkan struktur manusia kognisi manusia
(otak) pada manusia yang digunakan dalam penangkapan informasi, persepsi,
dan proses mental lainnya.
5. Kaitan
antara arsitektur komputer & struktur kognisi manusia
Dari penjelasan dan pembahasan
diatas, dapat dilihat bahwa terdapat kaitan antara arsitektur komputer dan
struktur kognisi manusia. Komputer dan kognisi manusia hampir sama yaitu mampu
memproses informasi. Komputer dapat memproses informasi dikarenakan oleh
kognisi (otak) manusia yang mengoperasikannya. Komputer dibuat serupa dengan
sistem kognisi manusia yang memiliki jutaan sistem-sistem didalamnya seperti
dalam sistem kognisi manusia. Sama halnya komputer dan kognisi manusia
memiliki dua kesamaan yaitu memiliki proses dalam memasukkan data kedalamnya.
Lihat gambar urutan sistem
komputer(sebelah kiri) & urutan sistem pada otak manusia (sebelah kanan)


6. Kelemahan dan kelebihan arsitektur komputer
dibandingkan dengan struktur kognisi manusia
Robert L. Solso, Otto H. Maclin, & M. Kimberly Maclin (2007)
menyatakan bahwa walaupun komputer memiliki banyak kelebihan, namun komputer
juga memiliki banyak kekurangan dibandingkan dengan kognitif manusia, yaitu:
Kelebihan:
1. Pada umumnya komputer bisa melakukan operasi matematika dan logika
dengan sangat cepat
2. Komputer dapat menggunakan model kognitif dengan sumber daya
ruang dan waktu yang lebih hemat
3. Dalam waktu yang sama, komputer bisa melakukan ribuan simulasi
dan menghasilkan ribuan data, dan lain-lain.
Kelemahan:
1. Komputer tidak memiliki emosi seperti manusia
2. Komputer tidak dapat melakukan generalisasi
3. Komputer tidak mampu memahami pola-pola yang kompleks
4. Komputer tidak bisa membuat kesimpulan
5. Manusia lebih unggul dalam lingkungan wajah, dan lain-lain
Sedangkan menurut saya sendiri
arsitek komputer bila dibandingkan dengan struktur kogninisi manusia memiliki
kelebihan dan kekurangannya yaitu :
v Arsitektur Komputer:
Kelebihan:
1. Memiliki prosesor lebih
dari satu.
2. Bisa digunakan oleh
banyak pengguna (multi user)
3. Bisa membuka beberapa
aplikasi dalam waktu yang bersamaan
4. Komputer dapat melakukan
operasi matematika dan logika dengan sangat cepat
Kekurangan:
1. Komputer tidak memiliki
perasaan seperti manusia
2. Akan rusak jika digunakan secara
terus menerus
3. Membutuhkan daya yang sangat
besar ( boros listrik )
v Strukur kognisi
manusia
Kelebihan:
1. Struktur kognisi lebih
sistematis memiliki arah dan tujuan yang jelas
2. Dapat membuat kesimpulan dari
hasil analisa sistem pada otak
3. Mampu berfikirir secara logis
Kekurangan:
1. Sulit
mengaplikasikannya dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu
masing-masing dalam mengoptimalisasikan cara berpikir mereka (malas dalam
melakukan sesuatu).
2. Dapat
kehilangan memori (informasi) jika hanya sampai pada short term memory
TERIMA KASIH & SEMOGA BLOG SAYA DAPAT BERMAFAAT.
Referensi :
Alfatta, H. (2007). Analisis dan Perancangan Informasi.
Yogyakarta: Andi Offset
Alter, J. (1992). Information System: A Management
Perspective. New York : The Cummings
Publishing Company, Inc.
Bodnar, George H., Hopwood, William S., (2000), “Accounting
Information System System 4th Edition”.
New York : Prentice-Hall.Inc.
Bodnar, George H., Hopwood, William S., (1993), “Accounting
Information System System 5th Edition”.
New York : Prentice-Hall.Inc.
Chaplin, J.P. Kamus Lengkap Psikologi.2002. Jakarta:
Rajawali Pers.
Dakir. (1993). Dasar-dasar psikologi. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Gordon B. D. (1991). Kerangka
Dasar Sistem Informasi Manajemen. Jakarta : PT Pustaka
Binamas Pressindo.
Jogiyanto H.M. (1999). Analisis dan
Disain Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi
Offset.
Lani, S. (1995). Pengantar Sistem Informasi
Bisnis. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Muhibbinsyah.(2001). Psikologi pendidikan dengan
pendekatan baru. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Jean Piaget (1896). Perkembangan
Masa Hidup : Edisi 5. Life-Span
Development. Jakarta : Erlangga.
Murdick, R.G. (1991). Sistem Informasi Untuk Manajemen Modern. Jakarta :
Erlangga.
Riyanti, B.P.D., dan Prabowo, H. (1999). Psikologi umum. Jakarta:
Universitas Gunadarma.
Suryadi, H .(1994). Pengantar arsitektur komputer (Seri
diktat). Jakarta: Gunadarma.
Solihin. (2012). Manajemen strategik. Jakarta :
PT Erlangga.
Solso, R., Maclin, O. H., & Maclin,
M.K. (2007. Psikologi Kognitif. Jakarta: Erlangga
Turban, McLean. & Wetherbe. (1999). Information
Technology for Management. New York : John
Wiley & Son, Inc.
Widjajanto, N. (2001). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta
: Erlangga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar