SOFTSKILL
KESEHATAN MENTAL
Analisis
Film “Silver Linings Playbook”
Kelompok
4
1. Narulita
Septa Aminingtyas (17514820)
2. Nurul
Fadillah KW (18514263)
3. Putri
Wulandari (18514632)
4. Vidiani
Nur Hayyu (1C514035)
2PA04
2016
BAB
1
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Gangguan bipolar adalah salah satu
masalah kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami perubahan suasana hati
secara fluktuatif dan drastis. Misalnya dari yang murung, tiba-tiba bisa
berubah menjadi sangat bahagia atau sebaliknya. Pada fase turun atau yang
disebut sebagai periode depresi, penderita gangguan bipolar biasanya akan
terlihat sedih, lesu, dan tidak bergairah. Sedangkan pada fase naik atau mania,
penderita kondisi ini bisa menjadi sangat bersemangat, enerjik, dan banyak
bicara.
Jika dilihat dari perputaran
episode suasana hati, ada penderita gangguan bipolar yang mengalami keadaan
normal di antara mania dan depresi. Meski begitu, ada sebagian penderita yang
mengalami perputaran cepat dari fase ke fase tanpa adanya periode normal. Tiap
fase gejala yang tergolong parah dapat berlangsung hingga beberapa minggu.
Silver
Linings Playbook menceritakan mengenai Pat Solitano, Jr.
(Pat) yang dikirim ke rumah sakit jiwa karena bipolar disorder (kepribadian
ganda). Sebelumnya Pat dipisahkan dari istrinya, Nikki, karena dia memukul
selingkuhan istrinya hingga hampir meninggal. Setelah tinggal di rumah sakit
selama 8 bulan, Pat kembali ke rumah orangtuanya, bertekad untuk ‘hidup’
kembali, selalu berpikiran positif, dan ingin rujuk dengan Nikki. Ayahnya
diberhentikan dari pekerjaannya dan berusaha mengumpulkan uang untuk membuka
restoran dengan cara menjadi bandar judi olahraga. Beberapa saat tinggal di
rumah orangtuanya, Pat mengalami kesulitan beradaptasi. Seorang temannya,
Ronnie, mengundangnya untuk makan malam di rumahnya. Saat acara makan malam ini,
Pat dipertemukan dengan Tiffany Maxwell (Tiffany), adik ipar Ronnie yang juga
mengalami depresi, dipecat dari pekerjaannya setelah suaminya meninggal.
2.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah Bipolar itu?
2.
Apa saja gangguang bipolar?
3.
Bagaimana cara menanggulangi bipolar?
4.
Apa saja gejala dari Bipolar?
3.
Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui secara luas tentang penyakit
bipolar
2.
Mengenali ciri-ciri bipolar.
3.
Menambah wawasan para pembaca makalah
tentang penyakit Bipolar
4.
Mengetahui gejala dari Bipolar
BAB
2
PEMBAHASAN
1.
Sinopsis
Film
Silver Linings Playbook merupakan sebuah film
drama-komedi romantis yang ditulis dan disutradarai oleh David O. Russell. Film
in merupakan film yang diadaptasi dari novel ''The Silver Linings Playbook''
karangan Matthew Quick. Film yang dirilis pada tahun 2012 ini dibintangi oleh
Bradley Cooper dan Jennifer Lawrence. Robert De Niro, Jacki Weaver, Chris
Tucker, Anupam Kher, dan Julia Stiles juga turut membintangi film ini.
Cooper berperan sebagai Patrick "Pat" Solitano,
pria yang memiliki gangguan bipolar, yang keluar dari rumah sakit jiwa dan
tinggal kembali bersama kedua orang tuanya (De Niro dan Weaver). Bertekad untuk
mendapatkan kembali istrinya yang menjauh darinya, Pat berjumpa dengan randa
bernama Tiffany Maxwell (Lawrence). Tiffany menawarkan kepada Pat bahwa ia akan
membantu Pat mendapatkan kembali istrinya bila ia bersedia ikut dalam kompetisi
dansa dengan Tiffany. Keduanya menjadi dekat dikarenakan latihan yang mereka
jalani dan Pat, ayahnya, dan Tiffany menyusuri hubungan mereka satu dengan yang
lain seiring mereka mengatasi masalah yang ada.
Poster Film ‘Silver Linings
Playbook’
2.
Analisis
Film
Pat
Sr. memiliki penyakit OCD (Obsessive Compulsive Disorder) yang menyebabkan hidupnya menjadi
terganggu. Pat Sr. yang seharusnya menjalani pengobatan gangguan pada dirinya
tersebut. Pat tidak mau menjalani pengobatan di rehabilitas karena merasa
dirinya sehat dan tidak ada gangguan. Gangguan bipolar itu selalu kambuh ketika
dia mendengar lagu pernikahannya dengan istrinya karna mengingatkan akan
kejadian saat istrinya selingkuh dengan guru sejarah, sesama temannya mengajar.
Pat tidak bisa mengkontrol emosinya
maka dari itu dia selalu marah-marah tidak jelas dan secara tiba-tiba. Hingga
akhirnya Pat bertemu dengan Tiffany, adik ipar dari sahabatnya yang memiliki
penyakit depresi karna telah di pecat dari pekerjaannya dan di tinggal mati
dengan suaminya.
Mereka semua adalah penderita
gangguan psikologis yang punya ketidak stabilan emosi dan perilaku masing-masing.
Konflik yang timbul baik secara internal dalam diri karakternya ataupun di
eksternal yang muncul akibat gangguan psikologis tersebut-lah yang membuat film
ini jadi jauh lebih menarik dan dinamis. Konflik antara Pat dan Tiffany jadi
jauh lebih menarik karena gangguan mental mereka masing-masing. Emosi yang
meledak-ledak hingga kata-kata absurd yang seringkali muncul membuat hubungan
keduanya menjadi menarik. Hal yang sama berlaku pada konflik yang menyangkut
Pat Sr. Dengan OCD (Obsessive Compulsive
Disorder) yang ia miliki, tingkahnya pun tidak kalah unik, dan jika ada
satu hal saja yang mengganggu keteraturannya, ia akan begitu terganggu.
Karna terlalu sering bertemu dan
bersama, Pat dan Tiffany akhirnya jatuh cinta. gangguan mental yang dialami
oleh Pat dan Tiffany mulai membaik bukan semata-mata karena cinta, tapi berkat
adanya rutinitas latihan dansa mereka. Bagi penderita gangguan emosi, kegiatan
khususnya yang menguras fisik akan sangat membantu bagi mereka dalam mengontrol
emosi. Jadi saya tidak sedikitpun merasa adanya anggapan cinta dapat
menyembuhkan segalanya. Namun memang cinta dapat memberikan sebuah dukungan
batin yang cukup kuat dalam penyembuhan penyakit mental, itulah yang saya
rasakan dalam Silver Linings Playbook. Pat yang sebenarnya butuh dimengerti
akhirnya menemukan Tiffany yang punya kondisi mental yang sama dengan dirinya,
dan justru jadi orang yang paling mengerti Pat, dengan caranya sendiri
tentunya.
3.
Pengertian
Bipolar
Gangguan bipolar atau sering
disebut juga dengan manicdepresi merupakan kelainan pada otak yang menyebabkan
ketidaknormalan pergantian mood, energy, level aktivitas, dan kemampuan untuk
mengerjakan aktivitas harian. Bipolar memiliki dua kutub, yaitu manik dan
dpresi. Gangguan ini bersifat episode yang cenderung berulang, menunjukkan
suasana atau mood dan tingkat aktivitas yang terganggu. Seseorang yang mengidap
bipolar disorder biasanya sering merasa euphoria berlebihan (mania) dan
mengalami depresi yang sangat berat. Periode mania dan depresi ini bisa
berganti dalam hitungan jam, minggu maupun bulan. Ini semua tergantung
masing-masing pengidap. Mood atau keadaan emosi internal merupakan penyebab
utama dari gangguan ini. Kadang penderita yang memiliki perasaan atau yang bisa
disebut sebagai mood meninggi,energy dan aktivitas fisik dan mental meningkat
atau episode manik atau
hipomanik. Pada waktu lain berupa penurunan mood, energi dan aktivitas dan
mental berkurang (episode depresi).Episode manik biasanya mulai dengan
tiba-tiba dan berlangsung antara dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan
depresi cenderung berlangsung lebih lama. Episode hipomanik mempunyai derajat
yang lebih ringan daripada manik.Mereka yang mengalami gangguan bipolar ini
beralih dari perasaan sangat senang dan gembira ke perasaan sangat sedih atau sebaliknya.
Dua kutub mood tinggi dan rendah, saling bergantian.
Bipolar disorder sering dialami oleh remaja yang beranjak dewasa atau dewasa
muda. Setidaknya setengah dari kasus dimulai sebelum umur 25 tahun. Beberapa
orang memiliki gejala - gejalanya bahkan sejak kanak - kanak, sementara
beberapa orang sisanya mengalami gejala - gejalanya lebih lama. Bipolar
disorder tidak mudah dikenali saat kelainan ini dimulai. gejalanya terlihat
seperti masalah - masalah yang berbeda, tidak tampak seperti bagian dari masalah
lain yang lebih besar. Beberapa orang menderita kelainan ini sampai bertahun -
tahun sampai akhirnya terdiagnosis dan mendapatkan terapi. Seperti diabetes dan
penyakit jantung, bipolar disorder adalah kelainan jangka panjang yang harus di
awasi dan di managed seumur hidup
4. TIPE-TIPE BIPOLAR
Bipolar
terbagi dalam 2 tipe, yaitu:
Bipolar tipe 1, yaitu kondisi dimana ciri
kutub positif dapat mencapai level tertinggi atau mania, sedangkan lebel
depresi tidak terlalu dalam.
Bipolar tipe 2, yaitu kondisi ciri depresi
yang dapat sangat rendah, sedangkan kutub positifnya pada tingkat hipomania.
5.
GEJALA-GEJALA
BIPOLAR
a. Gejala-gejala dari mania atau episode manic:
Perubahan-Perubahan Suasana Hati
- Periode yang panjang dari perasaan "puncak", atau suasana hati yang sangat gembira atau ramah
- Suasana hati yang sangat teriritasi, agitasi, merasakan "jumpy (gelisah)" atau "wired".
Perubahan-Perubahan Kelakuan
- Berbicara sangat cepat, melompat dari satu idea ke yang lainnya, mempunyai pemikiran-pemikiran yang bergegas-gegas
- Sangat mudah dikacaukan
- Aktivitas-aktivitas yang menuju tujuan yang meningkat, seperti menerima proyek-proyek baru
- Menjadi gelisah
- Tidur yang sedikit
- Mempunyai kepercayaan yang tidak realistik pada kemampuan-kemampuan seseorang
- Berkelakuan secara impulsif dan mengambil bagian pada banyak kelakuan-kelakuan yang menyenangkan dan berisiko tinggi, seperti membelanjakan sprees, seks yang impulsif, dan investasi-investasi bisnis yang impulsif.
b. Gejala-gejala dari episode depresi:
Perubahan-Perubahan Suasana Hati
- Periode yang panjang dari perasaan khawatir atau kosong
- Kehilangan minat pada aktivitas-aktivitas yang pernah dinikmati, termasuk seks.
Perubahan-Perubahan Kelakuan
- Merasa lelah atau "slowed down"
- Mempunyai persoalan-persoalan berkonsentrasi, mengingat, dan membuat keputusan-keputusan
- Menjadi gelisah atau teriritasi
- Merubah kebiasaan-kebiasaan makan, tidur, atau yang lain-lain
- Memikirkan kematian atau bunuh diri, atau mencoba bunuh diri.
c. Gejala-gejala dari episode hipomania :
Tahap hipomania mirip dengan mania.
Perbedaannya adalah penderita yang berada pada tahap ini merasa lebih tenang
seakan-akan telah kembali normal serta tidak mengalami hallucination dan
delusion. Hipomania sulit untuk didiagnosis karena terlihat seperti kebahagiaan
biasa, tapi membawa resiko yang sama dengan mania. Gejala-gejala dari tahap
hipomania bipolar disorder adalah sebagai berikut.
1. Bersemangat dan penuh energi, muncul kreativitas.
2. Bersikap optimis, selalu tampak gembira, lebih aktif, dan cepat marah.
3. Penurunan kebutuhan untuk tidur.
1. Bersemangat dan penuh energi, muncul kreativitas.
2. Bersikap optimis, selalu tampak gembira, lebih aktif, dan cepat marah.
3. Penurunan kebutuhan untuk tidur.
d. Gejala-gejala episode campuran (Mixed state episode)
:
Dalam konteks bipolar disorder,
mixed state adalah suatu kondisi dimana tahap mania dan depresi terjadi
bersamaan. Pada saat tertentu, penderita mungkin bisa merasakan energi yang
berlebihan, tidak bisa tidur, muncul ide-ide yang berlal-lalang di kepala,
agresif, dan panik (mania). Akan tetapi, beberapa jam kemudian, keadaan itu
berubah menjadi sebaliknya. Penderita merasa kelelahan, putus asa, dan
berpikiran negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Hal itu terjadi bergantin
dan berulang-ulang dalam waktu yang relatif cepat. Mixed state bisa menjadi episode
yang paling membahayakan penderita bipolar disorder. Pada episode ini,
penderita paling banyak memiliki keinginan untuk bunuh diri karena kelelahan,
putus asa, delusion, dan hallucination.
Gejala-gejala yang diperlihatkan jika penderita akan melakukan bunuh diri antara lain sebagai berikut.
Gejala-gejala yang diperlihatkan jika penderita akan melakukan bunuh diri antara lain sebagai berikut.
- Selalu berbicara tentang kematian dan keinginan untuk mati kepada orang-orang di sekitarnya.
- Memiliki pandangan pribadi tentang kematian.
- Mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan dan alkohol.
- Terkadang lupa akan hutang atau tagihan seperti; tagihan listrik, telepon.
Menurut DSM, ada empat tipe-tipe
dasar dari penyakit bipolar:
- Penyakit Bipolar I terutama ditentukan oleh episode-episode manic atau campuran yang berlangsung paling sedikit tujuh hari, atau oleh gejala-gejala manic yang begitu parah sehingga orang itu perlu segera perawatan rumah sakit. Biasanya, orang itu juga mempunyai episode-episode depresi, secara khas berlangsung paling sedikit dua minggu. Gejala-gejala dari mania atau depresi harus menjadi perubahan utama dari kelakuan normal seseorang.
- Penyakit Bipolar II Hypomanic , ditentukan oleh pola dari episode-episode depresi namun bukan sepenuhnya episode-episode manic atau campuran.
- Bipolar Disorder Not Otherwise Specified (BP-NOS) didiagnosa ketika seseorang mempunyai gejala-gejala dari penyakit yang tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk salah satu dari bipolar I atau II. Gejala-gejala mungkin tidak berlangsung cukup lama, atau orang itu mungkin mempunyai terlalu sedikit gejala-gejala, untuk didiagnosa dengan bipolar I atau II. Bagaimanapun, gejala-gejala adalah dengan jelas keluar dari batasan kelakuan normal seseorang.
- Penyakit Cyclothymic, atau Cyclothymia, adalah bentuk ringan dari penyakit bipolar. Orang-orang yang mempunyai cyclothymia mempunyai episode-episode dari hypomania dengan depresi ringan untuk paling sedikit dua tahun. Bagaimanapun, gejala-gejala tidak memenuhi kebutuhan-kebutuhan diagnostik untuk tipe lain apa saja dari penyakit bipolar.
- Beberapa orang-orang mungkin didiagnosa dengan rapid-cycling bipolar disorder. Ini adalah ketika seorang mempunyai empat atau lebih episode-episode dari depresi utama, mania, hypomania, atau gejala-gejala campuran dalam satu tahun.
5.
PENGOBATAN
BIPOLAR
Penderita bipolar akan dianjurkan untuk memperbaiki
pola hidup, misalnya dengan cara berolahraga secara teratur, tidur yang cukup,
dan mengadopsi pola makan yang lebih sehat. Rencana pengobatan biasanya
mencakup pemberian obat-obatan yang dikombinasikan dengan penanganan lain yang
diperlukan, misalnya terapi psikologis. Sebagian besar penderita gangguan
bipolar dapat membaik tanpa harus menjalani rawat inap di rumah sakit.
Perujukan ke rumah sakit biasanya dilakukan jika gejala makin parah dan
dikhawatirkan perilaku penderita dapat membahayakan orang lain atau dirinya
sendiri, seperti misalnya bunuh diri.
6.
PENYEBAB
BIPOLAR
Hingga
kini para ahli belum mengetahui penyebab terjadinya gangguan bipolar. Namun
penyakit bipolar diduga dapat terpicu oleh beberapa faktor berikut ini:
• Adanya gangguan pada produksi atau
keseimbangan zat-zat pengantar sinyal antar saraf di dalam otak, sehingga
kinerja saraf yang bertugas mengatur suasana hati menjadi terganggu.
• Faktor genetika atau keturunan,
mengingat sebagian besar kasus gangguan bipolar dialami oleh mereka yang juga
memiliki saudara atau orang tua dengan kondisi yang sama.
Faktor
pemicu lain adalah stres. Banyak kasus gangguan bipolar yang terjadi pada
penderita yang sering mengalami tekanan dalam hidupnya, misalnya seperti
ditinggal mati oleh orang yang dicintai, perceraian, putus hubungan dengan
kekasih, tekanan di dalam keluarga, sekolah, atau dunia kerja, serta pengalaman
pelecehan.
BAB
3
PENUTUP
Pat adalah seorang yang menderita gangguan kejiwaan
bipolar. Dari perilakunya yang memiliki tingkat emosional yang tinggi serta
berubah secara tiba-tiba. Gangguan bipolar atau sering disebut juga dengan
manicdepresi merupakan kelainan pada otak yang menyebabkan ketidaknormalan
pergantian mood, energy, level aktivitas, dan kemampuan untuk mengerjakan
aktivitas harian. Bipolar memiliki dua kutub, yaitu manik dan dpresi.
Penderita
bipolar akan dianjurkan untuk memperbaiki pola hidup, misalnya dengan cara
berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan mengadopsi pola makan yang
lebih sehat. Rencana pengobatan biasanya mencakup pemberian obat-obatan yang
dikombinasikan dengan penanganan lain yang diperlukan, misalnya terapi
psikologis. Pat pun juga melakukan kegiatan untuk mengurangi penyakitnya
tersebut dan sekarang penyakitnya sudah mulai berkurang dengan melakukan
berbagai perubahan pola hidupnya.
SOFTSKILL
KESEHATAN MENTAL
Analisis
Film “Silver Linings Playbook”
Kelompok
4
1. Narulita
Septa Aminingtyas (17514820)
2. Nurul
Fadillah KW (18514263)
3. Putri
Wulandari (18514632)
4. Vidiani
Nur Hayyu (1C514035)
2PA04
2016
BAB
1
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Gangguan bipolar adalah salah satu
masalah kejiwaan yang membuat penderitanya mengalami perubahan suasana hati
secara fluktuatif dan drastis. Misalnya dari yang murung, tiba-tiba bisa
berubah menjadi sangat bahagia atau sebaliknya. Pada fase turun atau yang
disebut sebagai periode depresi, penderita gangguan bipolar biasanya akan
terlihat sedih, lesu, dan tidak bergairah. Sedangkan pada fase naik atau mania,
penderita kondisi ini bisa menjadi sangat bersemangat, enerjik, dan banyak
bicara.
Jika dilihat dari perputaran
episode suasana hati, ada penderita gangguan bipolar yang mengalami keadaan
normal di antara mania dan depresi. Meski begitu, ada sebagian penderita yang
mengalami perputaran cepat dari fase ke fase tanpa adanya periode normal. Tiap
fase gejala yang tergolong parah dapat berlangsung hingga beberapa minggu.
Silver
Linings Playbook menceritakan mengenai Pat Solitano, Jr.
(Pat) yang dikirim ke rumah sakit jiwa karena bipolar disorder (kepribadian
ganda). Sebelumnya Pat dipisahkan dari istrinya, Nikki, karena dia memukul
selingkuhan istrinya hingga hampir meninggal. Setelah tinggal di rumah sakit
selama 8 bulan, Pat kembali ke rumah orangtuanya, bertekad untuk ‘hidup’
kembali, selalu berpikiran positif, dan ingin rujuk dengan Nikki. Ayahnya
diberhentikan dari pekerjaannya dan berusaha mengumpulkan uang untuk membuka
restoran dengan cara menjadi bandar judi olahraga. Beberapa saat tinggal di
rumah orangtuanya, Pat mengalami kesulitan beradaptasi. Seorang temannya,
Ronnie, mengundangnya untuk makan malam di rumahnya. Saat acara makan malam ini,
Pat dipertemukan dengan Tiffany Maxwell (Tiffany), adik ipar Ronnie yang juga
mengalami depresi, dipecat dari pekerjaannya setelah suaminya meninggal.
2.
Rumusan
Masalah
1.
Apakah Bipolar itu?
2.
Apa saja gangguang bipolar?
3.
Bagaimana cara menanggulangi bipolar?
4.
Apa saja gejala dari Bipolar?
3.
Tujuan
Penulisan
1.
Mengetahui secara luas tentang penyakit
bipolar
2.
Mengenali ciri-ciri bipolar.
3.
Menambah wawasan para pembaca makalah
tentang penyakit Bipolar
4.
Mengetahui gejala dari Bipolar
BAB
2
PEMBAHASAN
1.
Sinopsis
Film
Silver Linings Playbook merupakan sebuah film
drama-komedi romantis yang ditulis dan disutradarai oleh David O. Russell. Film
in merupakan film yang diadaptasi dari novel ''The Silver Linings Playbook''
karangan Matthew Quick. Film yang dirilis pada tahun 2012 ini dibintangi oleh
Bradley Cooper dan Jennifer Lawrence. Robert De Niro, Jacki Weaver, Chris
Tucker, Anupam Kher, dan Julia Stiles juga turut membintangi film ini.
Cooper berperan sebagai Patrick "Pat" Solitano,
pria yang memiliki gangguan bipolar, yang keluar dari rumah sakit jiwa dan
tinggal kembali bersama kedua orang tuanya (De Niro dan Weaver). Bertekad untuk
mendapatkan kembali istrinya yang menjauh darinya, Pat berjumpa dengan randa
bernama Tiffany Maxwell (Lawrence). Tiffany menawarkan kepada Pat bahwa ia akan
membantu Pat mendapatkan kembali istrinya bila ia bersedia ikut dalam kompetisi
dansa dengan Tiffany. Keduanya menjadi dekat dikarenakan latihan yang mereka
jalani dan Pat, ayahnya, dan Tiffany menyusuri hubungan mereka satu dengan yang
lain seiring mereka mengatasi masalah yang ada.
Poster Film ‘Silver Linings
Playbook’
2.
Analisis
Film
Pat
Sr. memiliki penyakit OCD (Obsessive Compulsive Disorder) yang menyebabkan hidupnya menjadi
terganggu. Pat Sr. yang seharusnya menjalani pengobatan gangguan pada dirinya
tersebut. Pat tidak mau menjalani pengobatan di rehabilitas karena merasa
dirinya sehat dan tidak ada gangguan. Gangguan bipolar itu selalu kambuh ketika
dia mendengar lagu pernikahannya dengan istrinya karna mengingatkan akan
kejadian saat istrinya selingkuh dengan guru sejarah, sesama temannya mengajar.
Pat tidak bisa mengkontrol emosinya
maka dari itu dia selalu marah-marah tidak jelas dan secara tiba-tiba. Hingga
akhirnya Pat bertemu dengan Tiffany, adik ipar dari sahabatnya yang memiliki
penyakit depresi karna telah di pecat dari pekerjaannya dan di tinggal mati
dengan suaminya.
Mereka semua adalah penderita
gangguan psikologis yang punya ketidak stabilan emosi dan perilaku masing-masing.
Konflik yang timbul baik secara internal dalam diri karakternya ataupun di
eksternal yang muncul akibat gangguan psikologis tersebut-lah yang membuat film
ini jadi jauh lebih menarik dan dinamis. Konflik antara Pat dan Tiffany jadi
jauh lebih menarik karena gangguan mental mereka masing-masing. Emosi yang
meledak-ledak hingga kata-kata absurd yang seringkali muncul membuat hubungan
keduanya menjadi menarik. Hal yang sama berlaku pada konflik yang menyangkut
Pat Sr. Dengan OCD (Obsessive Compulsive
Disorder) yang ia miliki, tingkahnya pun tidak kalah unik, dan jika ada
satu hal saja yang mengganggu keteraturannya, ia akan begitu terganggu.
Karna terlalu sering bertemu dan
bersama, Pat dan Tiffany akhirnya jatuh cinta. gangguan mental yang dialami
oleh Pat dan Tiffany mulai membaik bukan semata-mata karena cinta, tapi berkat
adanya rutinitas latihan dansa mereka. Bagi penderita gangguan emosi, kegiatan
khususnya yang menguras fisik akan sangat membantu bagi mereka dalam mengontrol
emosi. Jadi saya tidak sedikitpun merasa adanya anggapan cinta dapat
menyembuhkan segalanya. Namun memang cinta dapat memberikan sebuah dukungan
batin yang cukup kuat dalam penyembuhan penyakit mental, itulah yang saya
rasakan dalam Silver Linings Playbook. Pat yang sebenarnya butuh dimengerti
akhirnya menemukan Tiffany yang punya kondisi mental yang sama dengan dirinya,
dan justru jadi orang yang paling mengerti Pat, dengan caranya sendiri
tentunya.
3.
Pengertian
Bipolar
Gangguan bipolar atau sering
disebut juga dengan manicdepresi merupakan kelainan pada otak yang menyebabkan
ketidaknormalan pergantian mood, energy, level aktivitas, dan kemampuan untuk
mengerjakan aktivitas harian. Bipolar memiliki dua kutub, yaitu manik dan
dpresi. Gangguan ini bersifat episode yang cenderung berulang, menunjukkan
suasana atau mood dan tingkat aktivitas yang terganggu. Seseorang yang mengidap
bipolar disorder biasanya sering merasa euphoria berlebihan (mania) dan
mengalami depresi yang sangat berat. Periode mania dan depresi ini bisa
berganti dalam hitungan jam, minggu maupun bulan. Ini semua tergantung
masing-masing pengidap. Mood atau keadaan emosi internal merupakan penyebab
utama dari gangguan ini. Kadang penderita yang memiliki perasaan atau yang bisa
disebut sebagai mood meninggi,energy dan aktivitas fisik dan mental meningkat
atau episode manik atau
hipomanik. Pada waktu lain berupa penurunan mood, energi dan aktivitas dan
mental berkurang (episode depresi).Episode manik biasanya mulai dengan
tiba-tiba dan berlangsung antara dua minggu sampai lima bulan. Sedangkan
depresi cenderung berlangsung lebih lama. Episode hipomanik mempunyai derajat
yang lebih ringan daripada manik.Mereka yang mengalami gangguan bipolar ini
beralih dari perasaan sangat senang dan gembira ke perasaan sangat sedih atau sebaliknya.
Dua kutub mood tinggi dan rendah, saling bergantian.
Bipolar disorder sering dialami oleh remaja yang beranjak dewasa atau dewasa
muda. Setidaknya setengah dari kasus dimulai sebelum umur 25 tahun. Beberapa
orang memiliki gejala - gejalanya bahkan sejak kanak - kanak, sementara
beberapa orang sisanya mengalami gejala - gejalanya lebih lama. Bipolar
disorder tidak mudah dikenali saat kelainan ini dimulai. gejalanya terlihat
seperti masalah - masalah yang berbeda, tidak tampak seperti bagian dari masalah
lain yang lebih besar. Beberapa orang menderita kelainan ini sampai bertahun -
tahun sampai akhirnya terdiagnosis dan mendapatkan terapi. Seperti diabetes dan
penyakit jantung, bipolar disorder adalah kelainan jangka panjang yang harus di
awasi dan di managed seumur hidup
4. TIPE-TIPE BIPOLAR
Bipolar
terbagi dalam 2 tipe, yaitu:
Bipolar tipe 1, yaitu kondisi dimana ciri
kutub positif dapat mencapai level tertinggi atau mania, sedangkan lebel
depresi tidak terlalu dalam.
Bipolar tipe 2, yaitu kondisi ciri depresi
yang dapat sangat rendah, sedangkan kutub positifnya pada tingkat hipomania.
5.
GEJALA-GEJALA
BIPOLAR
a. Gejala-gejala dari mania atau episode manic:
Perubahan-Perubahan Suasana Hati
- Periode yang panjang dari perasaan "puncak", atau suasana hati yang sangat gembira atau ramah
- Suasana hati yang sangat teriritasi, agitasi, merasakan "jumpy (gelisah)" atau "wired".
Perubahan-Perubahan Kelakuan
- Berbicara sangat cepat, melompat dari satu idea ke yang lainnya, mempunyai pemikiran-pemikiran yang bergegas-gegas
- Sangat mudah dikacaukan
- Aktivitas-aktivitas yang menuju tujuan yang meningkat, seperti menerima proyek-proyek baru
- Menjadi gelisah
- Tidur yang sedikit
- Mempunyai kepercayaan yang tidak realistik pada kemampuan-kemampuan seseorang
- Berkelakuan secara impulsif dan mengambil bagian pada banyak kelakuan-kelakuan yang menyenangkan dan berisiko tinggi, seperti membelanjakan sprees, seks yang impulsif, dan investasi-investasi bisnis yang impulsif.
b. Gejala-gejala dari episode depresi:
Perubahan-Perubahan Suasana Hati
- Periode yang panjang dari perasaan khawatir atau kosong
- Kehilangan minat pada aktivitas-aktivitas yang pernah dinikmati, termasuk seks.
Perubahan-Perubahan Kelakuan
- Merasa lelah atau "slowed down"
- Mempunyai persoalan-persoalan berkonsentrasi, mengingat, dan membuat keputusan-keputusan
- Menjadi gelisah atau teriritasi
- Merubah kebiasaan-kebiasaan makan, tidur, atau yang lain-lain
- Memikirkan kematian atau bunuh diri, atau mencoba bunuh diri.
c. Gejala-gejala dari episode hipomania :
Tahap hipomania mirip dengan mania.
Perbedaannya adalah penderita yang berada pada tahap ini merasa lebih tenang
seakan-akan telah kembali normal serta tidak mengalami hallucination dan
delusion. Hipomania sulit untuk didiagnosis karena terlihat seperti kebahagiaan
biasa, tapi membawa resiko yang sama dengan mania. Gejala-gejala dari tahap
hipomania bipolar disorder adalah sebagai berikut.
1. Bersemangat dan penuh energi, muncul kreativitas.
2. Bersikap optimis, selalu tampak gembira, lebih aktif, dan cepat marah.
3. Penurunan kebutuhan untuk tidur.
1. Bersemangat dan penuh energi, muncul kreativitas.
2. Bersikap optimis, selalu tampak gembira, lebih aktif, dan cepat marah.
3. Penurunan kebutuhan untuk tidur.
d. Gejala-gejala episode campuran (Mixed state episode)
:
Dalam konteks bipolar disorder,
mixed state adalah suatu kondisi dimana tahap mania dan depresi terjadi
bersamaan. Pada saat tertentu, penderita mungkin bisa merasakan energi yang
berlebihan, tidak bisa tidur, muncul ide-ide yang berlal-lalang di kepala,
agresif, dan panik (mania). Akan tetapi, beberapa jam kemudian, keadaan itu
berubah menjadi sebaliknya. Penderita merasa kelelahan, putus asa, dan
berpikiran negatif terhadap lingkungan sekitarnya. Hal itu terjadi bergantin
dan berulang-ulang dalam waktu yang relatif cepat. Mixed state bisa menjadi episode
yang paling membahayakan penderita bipolar disorder. Pada episode ini,
penderita paling banyak memiliki keinginan untuk bunuh diri karena kelelahan,
putus asa, delusion, dan hallucination.
Gejala-gejala yang diperlihatkan jika penderita akan melakukan bunuh diri antara lain sebagai berikut.
Gejala-gejala yang diperlihatkan jika penderita akan melakukan bunuh diri antara lain sebagai berikut.
- Selalu berbicara tentang kematian dan keinginan untuk mati kepada orang-orang di sekitarnya.
- Memiliki pandangan pribadi tentang kematian.
- Mengkonsumsi obat-obatan secara berlebihan dan alkohol.
- Terkadang lupa akan hutang atau tagihan seperti; tagihan listrik, telepon.
Menurut DSM, ada empat tipe-tipe
dasar dari penyakit bipolar:
- Penyakit Bipolar I terutama ditentukan oleh episode-episode manic atau campuran yang berlangsung paling sedikit tujuh hari, atau oleh gejala-gejala manic yang begitu parah sehingga orang itu perlu segera perawatan rumah sakit. Biasanya, orang itu juga mempunyai episode-episode depresi, secara khas berlangsung paling sedikit dua minggu. Gejala-gejala dari mania atau depresi harus menjadi perubahan utama dari kelakuan normal seseorang.
- Penyakit Bipolar II Hypomanic , ditentukan oleh pola dari episode-episode depresi namun bukan sepenuhnya episode-episode manic atau campuran.
- Bipolar Disorder Not Otherwise Specified (BP-NOS) didiagnosa ketika seseorang mempunyai gejala-gejala dari penyakit yang tidak memenuhi kriteria diagnostik untuk salah satu dari bipolar I atau II. Gejala-gejala mungkin tidak berlangsung cukup lama, atau orang itu mungkin mempunyai terlalu sedikit gejala-gejala, untuk didiagnosa dengan bipolar I atau II. Bagaimanapun, gejala-gejala adalah dengan jelas keluar dari batasan kelakuan normal seseorang.
- Penyakit Cyclothymic, atau Cyclothymia, adalah bentuk ringan dari penyakit bipolar. Orang-orang yang mempunyai cyclothymia mempunyai episode-episode dari hypomania dengan depresi ringan untuk paling sedikit dua tahun. Bagaimanapun, gejala-gejala tidak memenuhi kebutuhan-kebutuhan diagnostik untuk tipe lain apa saja dari penyakit bipolar.
- Beberapa orang-orang mungkin didiagnosa dengan rapid-cycling bipolar disorder. Ini adalah ketika seorang mempunyai empat atau lebih episode-episode dari depresi utama, mania, hypomania, atau gejala-gejala campuran dalam satu tahun.
5.
PENGOBATAN
BIPOLAR
Penderita bipolar akan dianjurkan untuk memperbaiki
pola hidup, misalnya dengan cara berolahraga secara teratur, tidur yang cukup,
dan mengadopsi pola makan yang lebih sehat. Rencana pengobatan biasanya
mencakup pemberian obat-obatan yang dikombinasikan dengan penanganan lain yang
diperlukan, misalnya terapi psikologis. Sebagian besar penderita gangguan
bipolar dapat membaik tanpa harus menjalani rawat inap di rumah sakit.
Perujukan ke rumah sakit biasanya dilakukan jika gejala makin parah dan
dikhawatirkan perilaku penderita dapat membahayakan orang lain atau dirinya
sendiri, seperti misalnya bunuh diri.
6.
PENYEBAB
BIPOLAR
Hingga
kini para ahli belum mengetahui penyebab terjadinya gangguan bipolar. Namun
penyakit bipolar diduga dapat terpicu oleh beberapa faktor berikut ini:
• Adanya gangguan pada produksi atau
keseimbangan zat-zat pengantar sinyal antar saraf di dalam otak, sehingga
kinerja saraf yang bertugas mengatur suasana hati menjadi terganggu.
• Faktor genetika atau keturunan,
mengingat sebagian besar kasus gangguan bipolar dialami oleh mereka yang juga
memiliki saudara atau orang tua dengan kondisi yang sama.
Faktor
pemicu lain adalah stres. Banyak kasus gangguan bipolar yang terjadi pada
penderita yang sering mengalami tekanan dalam hidupnya, misalnya seperti
ditinggal mati oleh orang yang dicintai, perceraian, putus hubungan dengan
kekasih, tekanan di dalam keluarga, sekolah, atau dunia kerja, serta pengalaman
pelecehan.
BAB
3
PENUTUP
Pat adalah seorang yang menderita gangguan kejiwaan
bipolar. Dari perilakunya yang memiliki tingkat emosional yang tinggi serta
berubah secara tiba-tiba. Gangguan bipolar atau sering disebut juga dengan
manicdepresi merupakan kelainan pada otak yang menyebabkan ketidaknormalan
pergantian mood, energy, level aktivitas, dan kemampuan untuk mengerjakan
aktivitas harian. Bipolar memiliki dua kutub, yaitu manik dan dpresi.
Penderita
bipolar akan dianjurkan untuk memperbaiki pola hidup, misalnya dengan cara
berolahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan mengadopsi pola makan yang
lebih sehat. Rencana pengobatan biasanya mencakup pemberian obat-obatan yang
dikombinasikan dengan penanganan lain yang diperlukan, misalnya terapi
psikologis. Pat pun juga melakukan kegiatan untuk mengurangi penyakitnya
tersebut dan sekarang penyakitnya sudah mulai berkurang dengan melakukan
berbagai perubahan pola hidupnya.